Peneliti Indonesia Harus Mampu Bersaing di Tingkat Global

Peneliti Indonesia Harus Mampu Bersaing di Tingkat Global - JPNN.com
International Conference on Industrial Technology (ICONIT) digelar selama dua hari, 11-12 September, di Balikpapan. Foto: Istimewa for JPNN.com
 Berbagai temuan dari para peneliti Indonesia selama ini banyak yang membanggakan. Sayangnya temuan-temuan tersebut kurang bisa dioptimalkan baik di dalam negeri apalagi di luar negeri.
Untuk memberikan jalan bagi para peneliti dalam mempublikasikan karyanya, Research Synergy Foundation (RSF) kembali menyelenggarakan International Conference on Industrial Technology (ICONIT).
Bekerja sama dengan Institut Teknologi Kalimantan (ITK), konferensi internasional pun digelar selama dua hari, 11-12 September, di Balikpapan.
    Pendiri Research Synergy Foundation Hendrati Dwi Mulyaningsih menuturkan, tujuan konferensi ini untuk meningkatkan publikasi international bagi para peneliti Indonesia khususnya mahasiswa maupun dosen dari ITK.
    "Ekosistem bagi para peneliti mempublikasikan karya amatlah penting. Dan itu yang harus kita bangun bersama," ujar Hendrati melalui siaran pers, Kamis (12/9).
    ICONIT sendiri, lanjut Hendrati, dipartisipasi oleh peneliti, pelajar, dosen, maupun professional yang berasal dari Indonesia, Ghana, Italia, Mesir, dan Taiwan. Dengan berbagai kalangan peneliti dari luar negeri yang didatangkan, diharapkan para peneliti di Indonesia bisa mendapat ilmu baru untuk mempu bersaing secara global


      Sementara itu, Rektor ITK Budi Santosa mengatakan, melalui konferensi ini banyak peneliti bisa membagikan temuan penelitian, pengalaman, serta pemikiran untuk membangun sistem informasi yang dapat mendorong bisnis.
      "Hal ini baik dilakukan dengan memperoleh transparansi tentang masa pakai produk dan memahami apa yang mendorong kualitas produksi dalam meningkatkan keefektivitasan peralatan secara keseluruhan," ujarnya.

      Sumber: https://www.jpnn.com/news/peneliti-indonesia-harus-mampu-bersaing-di-tingkat-global
      Share:

      Kurikulum Pendidikan tak Sesuai Jenis Pekerjaan Baru

      Kurikulum Pendidikan tak Sesuai Jenis Pekerjaan Baru - JPNN.com
      Mahasiswi. Ilustrasi Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com
      Beragamnya standarisasi dan sertifikasi justru akan menghambat upaya membangun SDM unggul untuk Indonesia maju. Karena itu perlu disinergikan agar jangan sampai keberadaan badan standardisasi justru membingungkan masyarakat.
      "Saat ini kita punya Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang dikenal dengan keluaran SNI untuk produk barang. Di sisi lain UU Sisdiknas memberikan amanat kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Nah ini sebaiknya disinergikan untuk percepatan SDM Indonesia unggul," tutur Ketua Masyarakat Standarisasi (Mastan) Supandi dalam diskusi yang digelar Forum Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
      Anggota BSNP Waras Kamdi mengatakan, salah satu kewenangan mereka adalah menetapkan standar kompetensi lulusan. Baik untuk pendidikan formal (sekolah) maupun non formal melalui satuan pendidikan lembaga kursus dan pelatihan (LKP).


        UU Sisdiknas mengamanatkan lulusan lembaga kursus dan pelatihan dikembangkan melalui sertifikasi dan akreditasi maka dibentuklah LSK.
        "LSK yang melaksanakan sertifikat kompetensi kepada peserta didik dan masyarakat sebagai pengakuan terhadap Kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi," terangnya.
        Dia melanjutkan, peserta didik harus memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi dan berkomunikasi. Kemampuan ini menjadi ruh dalam setiap proses pembelajaran agar peserta didik memiliki kecakapan dalam menyelesaikan masalah.
          Untuk memberikan kemampuan tersebut, tidak bisa diterapkan dalam materi kurikulum pembelajaran. “Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan proses pembiasaan dan mendekatkan proses pembelajaran pada realitas,” ujar Waras.
          Menurutnya, ketika anak atau siswa belajar pada realitas kehidupan, mereka akan menyadari problem dan persoalan di masyarakat. Dari persoalan-persoalan mereka menemukan alternatif penyelesaian dan peluang untuk menjadi pilihan hidup atau profesi yang mereka tentukan.

          Sumber: https://www.jpnn.com/news/kurikulum-pendidikan-tak-sesuai-jenis-pekerjaan-baru
          Share:

          Alhamdulillah, Siswa di Papua dan Papua Barat Sudah Sekolah Lagi

          Alhamdulillah, Siswa di Papua dan Papua Barat Sudah Sekolah Lagi - JPNN.com
           Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, para siswa yang terkena dampak kerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka melakukan aktivitas belajar di sekolah asal.
          “Hasil evaluasi dari rapat yang membahas mengenai pascakerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat yang mengakibatkan beberapa siswa mengungsi, sekarang sudah tertangani, dengan dikembalikannya siswa-siswa tersebut ke sekolah asalnya,” tutur Menteri Muhadjir, Senin (16/9).
          Usai kembali ke sekolah masing-masing, lanjutnya, sangat penting untuk memperkuat pendidikan karakter di sekolah.


            Penguatan karakter tersebut untuk meningkatkan tumbuhnya rasa nasionalisme dan semangat bela negara siswa.
            Dia mengemukakan terdapat lima karakter utama dalam penanaman dan penguatan karakter, yakni religiusitas, nasionalisme, integritas, kemandirian dan gotong-royong.
            “Penanaman semangat nasionalisme merupakan yang utama untuk permasalahan konflik yang sekarang sedang dihadapi,” ujarnya.


              Masing masing daerah, kata Muhadjir, memiliki titik tekan sendiri dari lima karakter tersebut. Seperti religiusitas itu bukan hanya pelaksanaan beragamanya yang baik, tetapi juga toleransi seperti siap menerima perbedaan, keyakinan, dan lainnya. (esy/jpnn)

              Sumber: https://www.jpnn.com/news/alhamdulillah-siswa-di-papua-dan-papua-barat-sudah-sekolah-lagi
              Share:

              Program Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud Gelontorkan Rp 3,176 M

              Program Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud Gelontorkan Rp 3,176 M - JPNN.com
              Kemendikbud meluncurkan program Digitalisasi Sekolah untuk wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Peluncuran perdana program ini akan dilakukan Mendikbud Muhadjir Effendy di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (18/9).
              “Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan baru di dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek pengajaran,” kata Menteri Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Selasa (17/9).
              Kelebihan sistem ini mempermudah proses belajar mengajar karena siswa bisa mengakses semua bahan ajar ataupun bahan ujian dalam satu jaringan.
                “Sarana pembelajaran TIK yang diberikan berupa PC, laptop, LCD, router, dan eksternal hard disk. Sekolah yang akan menerima sarana pembelajaran tersebut di Kabupaten Natuna sebanyak 38 unit sekolah, terdiri dari 25 SD, 9 SMP, 3 SMA, dan 1 SMK. Sarana pembelajaran TIK ini bertujuan untuk mempermudah sekolah melaksanakan program Digitalisasi Sekolah,” jelas Menteri Muhadjir.
                Sedangkan untuk komputer tablet akan diberikan kepada 1.142 siswa, terdiri dari 508 siswa SD, 303 siswa SMP, 228 siswa SMA, dan 103 siswa SMK.
                Komputer tablet tersebut telah dipasangkan aplikasi rumah belajar yang menyediakan delapan fitur utama, yakni sumber belajar, buku sekolah elektronik, bank soal, laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan kelas maya.
                  “Mengingat letak geografis sekolah sasaran dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka pemberian sarana pembelajaran TIK dan tablet akan diberikan kepada 18 sekolah dan 590 siswa. 20 sekolah dan 552 siswa yang terkendala faktor geografis dan cuaca akan tetap diberikan bantuan digitalisasi sekolah,” tuturnya.
                  Digitalisasi Sekolah merupakan implementasi dari new learning, yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Karakteristik new learning tersebut adalah student centered, multimedia, collaborative work, information exchange, dan critical thinking and informed decision making.

                  Sumber: https://www.jpnn.com/news/program-digitalisasi-sekolah-kemendikbud-gelontorkan-rp-3176-m
                  Share:

                  Kemendikbud Pamerkan Rumah Belajar di GESS Indonesia 2019

                  Kemendikbud Pamerkan Rumah Belajar di GESS Indonesia 2019 - JPNN.com
                  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengapresiasi penyelenggaraan Global Educational Supplies & Solutions (GESS) Indonesia 2019 yang dimulai Rabu (18/9) di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran dan konferensi terbesar di Asia Tenggara ini direncanakan berlangsung hingga 20 September 2019.
                  "Kemendikbud menyambut baik kehadiran GESS Indonesia 2019 karena acara ini membantu langkah pemerintah memperbaiki kualitas tenaga pendidik di Indonesia, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM Indonesia. Kami berharap akan muncul lebih banyak lagi kegiatan serupa GESS Indonesia ini di masa akan datang,” ujar Ananto Kusuma Seta, staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud di JCC, Rabu (18/9).
                  Dalam even GESS, Kemendikbud secara resmi meluncurkan versi terbaru dari aplikasi belajar gratis yang diberi nama Rumah Belajar.


                    Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi mendukung interaksi antar komunitas.
                    Ananto mengatakan, Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang bisa dimanfaatkan siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.
                    “Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita bisa belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja," ujar Ananto.

                    Pada kesempatan sama, Managing Director Tarsus Indonesia Tri Turturi menyatakan, GESS kembali hadir di Indonesia untuk berbagi wawasan mengenai tren pendidikan terkini di dunia, dengan menghadirkan ratusan produk inovatif penunjang pendidikan yang berasal dari 15 negara. Di mana 50 persen dari produk-produk tersebut berasal dari luar Indonesia.

                    “Kami mengundang para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam dunia pendidikan di Indonesia untuk menghadiri gelaran GESS Indonesia 2019,“ kata Tri Turturi.

                    Sumber: https://www.jpnn.com/news/kemendikbud-pamerkan-rumah-belajar-di-gess-indonesia-2019
                    Share:

                    Kemenristekdikti: 96 Perguruan Tinggi Raih Akreditasi A

                    Kemenristekdikti: 96 Perguruan Tinggi Raih Akreditasi A - JPNN.com
                    Menristekdikti Mohamad Nasir menargetkan lahir banyak atlet nasional dari ajang Pomnas. Foto: Mesya/JPNN.com
                    Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, saat ini sudah ada 96 perguruan tinggi di Indonesia yang telah meraih akreditasi A. Sebanyak 13 di antaranya merupakan perguruan tinggi swasta di Jakarta.
                    “Saya mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitasnya, baik swasta maupun negeri. Hal ini merespon tantangan dan peran perguruan tinggi dalam menghadapi era industri 4.0,” kata Menteri Nasir saat menghadiri Wisuda dan Dies Natalis Univeristas Nasional ke-70 di Jakarta Convention Center, Minggu (22/9).
                    Dia menyebutkan, dibandingkan awal masa pemerintahannya terjadi lompatan jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang telah meraih akreditasi A.
                    Dia berharap kampus bisa menjadi penggerak inovasi membangun negeri, dan SDM dan IPTEK yang dihasilkan akan menjadi kekayaan yang tidak ternilai menjadi modal bangsa dalam percaturan global di era industri 4.0.
                    Rektor Universitas Nasional El Amry Bermawi Putera menyebutkan Universitas Nasional terus memacu agar lulusan siap menghadapi percepatan dan pengusaan teknologi informasi berbasis online demi menyongsong revolusi industri 4.0. Dia menuturkan pendekatan digital diterapkan di universitas berupa sistem tata kelola perguruan tinggi berbasis online mulai tahap input, proses, output, outcomes, dan impact.
                    “Tata kelola Universitas Nasional saat ini sudah mencapai 80 persen berbasis online, 20 persen sisanya sedang dalam proses pengerjaan dengan target capaian pada tahun akademik 2019/2020. Dengan kata lain pada titik itu, Universitas Nasional akan menjadi kampus yang berkategori cyber university atau smart campus,” tutur dia.
                      Amry menambahkan aktivitas perkuliahan dan learning management system juga pembelajaran dan penelitian telah dibantu dengan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). Berbagai inovasi dilakukan dalam bidang pembelajaran dua mata kuliah wajib universitas dan desain ulang kurikulum. Ia menyebutkan hal ini dilakukan demi melahirkan lulusan berkualitas, terampil dan mampu beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0. (esy/jpnn)

                      Sumber: https://www.jpnn.com/news/kemenristekdikti-96-perguruan-tinggi-raih-akreditasi-a
                      Share:

                      Mendikbud: FLS2N Dorong Penguatan Pendidikan Karakter

                      Mendikbud: FLS2N Dorong Penguatan Pendidikan Karakter - JPNN.com


                      Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2019 resmi ditutup. Perhelatan tahunan yang menampilkan kompetensi siswa di bidang seni pertunjukkan dan seni penciptaan ini berlangsung di dua lokasi, yakni, Provinsi Lampung untuk perlombaan jenjang SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus. Sedangkan jenjang SD dan SMP di Kota Tangerang.
                      Dalam FLS2N 2019, tampil sebagai juara umum DKI Jakarta yang berhasil merebut delapan medali emas dari ajang perlombaan di jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Sementara itu, posisi kedua diraih Provinsi Bali dengan perolehan tujuh medali emas, dan Riau di posisi ketiga dengan memboyong lima medali emas.
                      Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi terhadap hasil karya peserta lomba yang penuh kreativitas.


                        "Saya kagum dengan hasil karya anak-anak kita, contohnya, saya lihat tadi di desain grafis, hasil karyanya sudah di atas rata-rata ukuran anak SMP, kreatif semua,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy saat menutup FLS2N jenjang pendidikan SD dan SMP, Jumat (20/9).
                        Sebagai kompetisi di bidang seni, kata Menteri Muhadjir, FLS2N dapat mendorong penguatan pendidikan karakter bagi perkembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Penguatan ini meliputi tiga sumber karakter, yaitu logika, estetika, dan etika.
                        "Saya berharap dengan ajang ini bisa memberikan sumbangan berarti bagi penguatan pendidikan karakter kita, anak yang pintar dan cerdas, punya kemampuan cukup dan hebat sangat penting, tetapi semua tidak ada artinya kalau tidak ada karakter yang baik. Yang harus ditekankan adalah pendidikan karakternya baik logika, etika dan estetika," terangnya.


                          Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Khamim mengatakan, penyelenggaraan FLS2N menjadi ajang ekspresi bagi kecintaan siswa akan kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia.
                          "FLS2N ini menjadi ajang berkreasi, berkarya, dan berprestasi, serta bisa dijadikan ajang ekspresi kecintaan terhadap budaya bangsa dan pengembangan pendidikan karakter," ujar Khamim.

                          Sumber: https://www.jpnn.com/news/mendikbud-fls2n-dorong-penguatan-pendidikan-karakter
                          Share:

                          Universitas Tarumanagara Buka Pendaftaran untuk Ribuan Calon Mahasiswa

                          Universitas Tarumanagara Buka Pendaftaran untuk Ribuan Calon Mahasiswa - JPNN.com
                          Mahasiswi Universitas Tarumanagara (Untar). Foto dok Untar
                           Universitas Tarumanagara (Untar) membuka pendaftaran untuk calon mahasiswa baru. Siswa dan siswi SMA/SMK/sederajat bisa mengunduh formulir pendaftaran mahasiswa baru tahun 2020/2021 melalui website resmi universitas dan memilih jurusan pilihan mereka.
                          Calon mahasiswa wajib mengisi formulir pendaftaran, mengirim balik formulir pendaftaran dan melengkapi seluruh berkas mulai sekarang hingga sebelum 14 Desember 2019. Setelah itu mereka akan diundang untuk mengikuti Ujian Saringan Masuk (USM) setelah mengunduh formulir pendaftaran. USM terakhir akan dilaksanakan pada 15 Desember 2019.
                          Saat ini, Untar memiliki total 16 program studi yang dapat dipilih, yaitu: Manajemen Bisnis, Akuntansi Bisnis, Ilmu Hukum, Arsitektur, Teknik Sipil, Perencanaan Kota dan Real Estat, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri.


                            Kemudian program Pendidikan Dokter, Ilmu Psikologi, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, dan Ilmu Komunikasi. Dalam pengisian formulir, calon mahasiswa diperbolehkan untuk memilih dua jurusan prioritas utama.
                            “Untar merupakan kampus entrepreneurial yang memiliki pengalaman panjang selama 60 tahun dan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Universitas kami terletak strategis di pusat kota Jakarta dan memiliki fasilitas lengkap untuk mendukung kehidupan akademik serta ekstrakurikuler bagi setiap mahasiswa,” kata Gunardi selaku Ketua Yayasan Tarumanagara.
                            Berdiri sejak 1 Oktober 1959, Universitas Tarumanagara merupakan salah satu universitas swasta tertua dan terbaik di Jakarta. Untuk memberikan kualitas pengajaran terbaik bagi mahasiswa, Untar memiliki 1.000 tenaga pengajar yang memiliki keahlian dan pengalaman dari berbagai bidang.
                              Tidak hanya dukungan akademik, Untar juga menawarkan pengembangan minat bakat mahasiswa dengan fasilitas ekstrakurikuler yang lengkap, mulai dari teater, studio desain, Graha Swara concert hall, lapangan olahraga, gym, ruang sinema, kanal radio, laboratorium IT dan robotik, sampai perpustakaan dan e-library.
                              “Kami selalu menjunjung tinggi nilai keberagaman dan inklusivitas, baik itu di kampus maupun di luar kampus. Untar yang sering disebut sebagai miniatur Indonesia selalu berupaya untuk menjaga solidaritas antar mahasiswa. Kami percaya, bahwa pendidikan yang sesungguhnya bermula dari karakter yang baik, didukung dengan kemampuan logika dan akademis, untuk membentuk manusia yang berbudi pekerti dan dapat berkontribusi untuk membantu banyak orang,” kata Prof Agustinus Purna Irawan, Rektor dari Universitas Tarumanagara.

                              Sumber https://www.jpnn.com/news/universitas-tarumanagara-buka-pendaftaran-untuk-ribuan-calon-mahasiswa
                              Share:

                              Ini Salah Satu Cara Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru SBK

                              Ini Salah Satu Cara Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru SBK - JPNN.com
                              Kepala Museum Basoeki Abdullah, Maeva Salman. Foto: Mesya/JPNN.com
                               Sebanyak 100 guru Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK) se-Jabodetabek akan mendapatkan pelatihan pada 1 Oktober mendatang. Mereka akan dilatih bagaimana teknik melukis yang baik dan benar. Dengan harapan para guru ini bisa menularkannya kepada anak didiknya.
                              "Tidak semua guru SBK itu menguasai teknik melukis yang benar. Makanya Kemendikbud memberikan berbagai pelatihan kepada guru SBK untuk meningkatkan kompetensinya," kata Kepala Museum Basoeki Abdullah, Maeva Salman dalam taklimat media, Selasa (24/9).
                              Selain melatih guru, lanjutnya, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada 110 siswa SMA. Mereka diajak belajar melukis dan melihat karya-karya pelukis hebat tanah air di Museum Basoeki Abdullah.
                                Cara ini, lanjutnya, untuk meningkatkan minat siswa dan guru ke museum. Apalagi hasil karya para siswa ini akan dipilih empat terbaik dan dipajang di museum.
                                Maeva menjelaskan, sejak dua tahun terakhir minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Basoeki Abdullah mengalami peningkatan. Apalagi Kemendikbud rutin menggelar kompetisi Basoeki Abdullah Art Award.
                                "Sejak kompetisi ini digelar, partisipasi masyarakat khususnya para perupa muda terus meningkat setiap tahunnya. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia," terangnya.
                                • Untuk tahun ini, Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award yang ketiga mengambil tema Re-Mitologisasi. Kegiatan tiga tahunan ini menjadi bagian penting dalam agenda Museum Basoeki Abdullah untuk menghargai para pelukis Basoeki Abdullah dalam memperjuangkan seni lukis Indonesia.
                                Maeva berharap agenda ini menjadi bagian penting dalam perkembangan seni di Indonesia dengan cara melahirkan seniman-seniman muda berkualitas.

                                Sumber: https://www.jpnn.com/news/ini-salah-satu-cara-kemendikbud-tingkatkan-kompetensi-guru-sbk
                                Share:

                                8 Siswa Pemenang Utama Family Art Competitions 2 Terbang ke Hongkong

                                8 Siswa Pemenang Utama Family Art Competitions 2 Terbang ke Hongkong - JPNN.com
                                Penyerahan penghargaan kepada pemenang Nasional Lomba Faber-Castell Family Art Competitions 2, Jakarta, Selasa (24/9). Foto: Ricardo/JPNN.com
                                 Sebanyak delapan siswa terpilih menjadi pemenang utama dari kegiatan Family Art Competitions 2 yang diadakan oleh produsen alat tulis terbesar dan tertua di dunia, Faber-Castell.
                                Dalam penyelenggaraannya, kegiatan ini telah diikuti oleh 39.202 peserta yang berasal dari 35 kota di Indonesia.
                                Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia Richard Panelewen, mengatakan para pemenang memperoleh hadiah utama yakni berwisata ke Hongkong yang akan berangkat pada 25-28 September ini.
                                  "Per anak, akan didampingi satu orang tua/wali, ini tentunya akan menjadi momentum yang sangat baik bagi hubungan anak dan orang tua, dimana kali ini anak yang mengajak orang tua berlibur, dimana hadiah tersebut diperoleh dari kreativitas si anak," kata Richard saat pelepasan delapan siswa di Jakarta, Selasa (24/9).
                                  Pelepasan secara simbolis ini sendiri dihadiri Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Dikdasmen-Kemendikbud, Dr H Khamim.
                                  Sebelumnya, Richard menjelaskan, proses seleksi para pemenang ini diawali dari seleksi lomba yang diadakan di kota masing-masing. Selanjutnya karya juara pertama per kota, kembali diseleksi hingga akhirnya di peroleh juara utama per area.
                                    Lomba Family Art Competitions 2 (2018/2019) telah diadakan pada kurun waktu November 2018-April 2019. Lomba ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan dan kerja sama antara orang tua dan anak untuk bersama-sama membuat prakarya dengan menggunakan produk Connectorpen Faber-Castell, di tengah maraknya digitalisasi media saat ini.
                                    “Hal ini tentunya sejalan dengan pesan #Art4All yang saat ini dikampanyekan oleh kami, dimana seni dan kreativitas bisa dijalankan oleh semua usia,” ungkap Richard.

                                    Sumber: https://www.jpnn.com/news/8-siswa-pemenang-utama-family-art-competitions-2-terbang-ke-hongkong
                                    Share:

                                    Peningkatan Kualitas SDM Harus Dipacu dalam 10 Tahun ke Depan

                                    Peningkatan Kualitas SDM Harus Dipacu dalam 10 Tahun ke Depan - JPNN.com
                                    Kualitas SDM harus terus ditingkatkan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com
                                     Pengamat politik muda Hasan Basri mengatakan, kualitas SDM menjadi kunci utama untuk meraih keuntungan dari adanya bonus demografi bangsa ini.
                                    "Era bonus demografi untuk bangsa Indonesia sudah di depan mata. Kualitas SDM menjadi kunci utamanya," kata Hasan saat meluncurkan bukunya yang berjudul "Milenial dan Perubahan: Menyambut Bonus Demografi" di Jakarta, Kamis (26/9).
                                    Untuk mendapatkan bonus demografi, lanjutnya, program peningkatan kualitas SDM selama 10 tahun ke depan harus dipacu. Bila kita tidak ingin kehilangan momentum yang hanya terjadi sekali ini.
                                      Menurut Hasan, saat ini, masih ada tantangan terbesar dalam menyongsong bonus demografi. Yaitu masih rendahnya kualitas SDM Indonesia, yang ditandai oleh proyeksi rata-rata lama sekolah SDM Indonesia, yakni baru mencapai 8,78 tahun (setingkat kelas 3 SMP) pada 2030. Maka, diperlukan perspektif dari seluruh pihak, untuk mengatasi problematika fundental tersebut.
                                      "Untuk itu, melalui buku 'Milenial dan Perubahan: Menyambut Bonus Demografi' ini diharapkan memberikan konstribusi signifikan bagi strategi penyiapan SDM Indonesia. Khususnya generasi muda," ujar Hasan.
                                      Buku ini juga, kata Hasan, mengulas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti masalah kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan skil SDM Indonesia. Juga analisis terkait perkembangan inovasi teknologi, digitalisasi, dan revolusi industri 4.0. Disertai alternatif solusi terhadap perkembangan-perkembangan tersebut.
                                        "Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif, akan sangat rendah," terangnya.
                                        Di sisi lain, lanjut Hasan, bonus demografi yang dimiliki tak hanya berpotensi menguntungkan Indonesia tapi juga berpotensial merugikan. Bahkan bisa menjadi ancaman serius. Bahkan bisa sangat berbahaya apabila tidak diantisipasi dan dikelola dengan benar.

                                        Sumber: https://www.jpnn.com/news/peningkatan-kualitas-sdm-harus-dipacu-dalam-10-tahun-ke-depan
                                        Share:

                                        Anggaran Pendidikan Rp 505,8 T, Jokowi Tak Ingin Anak Indonesia Tertinggal

                                        Anggaran Pendidikan Rp 505,8 T, Jokowi Tak Ingin Anak Indonesia Tertinggal
                                        Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi di gedung parlemen, Jumat (16/8/2019). (Antara)

                                        Dengan anggaran pendidikan yang meningkat tersebut, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal.

                                         Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, dalam RAPBN tahun 2020 sesuai dengan amanat konstitusi, Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari belanja negara yang mencapai Rp 2.528,8 triliun.
                                        "Pada tahun 2020, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp 505,8 triliun, atau meningkat 29,6%, dibandingkan realisasi anggaran pendidikan di tahun 2015 yang sekitar Rp 390,3 triliun," kata Jokowi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
                                        Menurut Jokowi, dengan anggaran pendidikan yang meningkat tersebut, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal.
                                        "Kemampuan dasar anak-anak Indonesia harus terus dibangun, mulai dari pendidikan usia dini dan pendidikan dasar. Terutama untuk meningkatkan kemampuan literasi, matematika, dan sains, sehingga menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi," ucap Jokowi.
                                        Jokowi menyebut, di jenjang pendidikan menengah dan tinggi, Pemerintah merancang pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri. Pemerintah juga mencetak calon-calon pemikir, penemu, dan entrepreneur hebat di masa depan.
                                        Kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia menurutnya akan ditekankan pada perbaikan kualitas guru, mulai dari proses penyaringan, pendidikan keguruan, pengembangan pembelajaran, dan metode pengajaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi.
                                        "Pada pendidikan dasar dan menengah, dalam rangka pemerataan akses pendidikan dan percepatan wajib belajar 12 tahun, Pemerintah melanjutkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 54,6 juta siswa pada tahun 2020. Selain itu, Pemerintah juga melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan memberikan beasiswa hingga 20,1 juta siswa," ucapnya.
                                        Setelah pemenuhan wajib belajar 12 tahun, Pemerintah menurut Jokowi merasa perlu untuk memberikan akses yang lebih luas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi.
                                        "Hanya lewat pendidikan yang lebih baik kita dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi," kata Jokowi.
                                        Oleh sebab itu, Pemerintah pada tahun 2020 memperluas sasaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi kepada 818 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, yang memiliki prestasi akademik melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah), termasuk lanjutan bidik misi.
                                        "Beasiswa KIP-Kuliah ini juga diberikan untuk mahasiswa pendidikan vokasi dan politeknik, serta pendidikan sarjana pada program studi sains dan teknologi," kata Jokowi.
                                        Untuk meningkatkan akses keterampilan bagi anak-anak muda, para pencari kerja, dan mereka yang mau berganti pekerjaan, Pemerintah pada tahun 2020 akan menginisiasi program kartu Pra-Kerja.
                                        "Di mana mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan, antara lain coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat," pungkasnya.

                                        Sumber: https://www.suara.com/bisnis/2019/08/16/165258/anggaran-pendidikan-rp-5058-t-jokowi-tak-ingin-anak-indonesia-tertinggal
                                        Share:

                                        Dikritik Menkeu, Mendikbud Akui Anggaran Pendidikan Belum Tepat Sasaran

                                        Dikritik Menkeu, Mendikbud Akui Anggaran Pendidikan Belum Tepat Sasaran
                                        Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy berbicara tentang guru honorer K2 di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (11/1). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

                                        Dalam pertemuan tersebut, dirinya ikut merapikan struktur anggaran pendidikan agar tepat sasaran dan tidak salah pemanfaatannya.

                                         Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengklaim sudah menggelar pertemuan dengan Kementerian Keuangan untuk membahas soal anggaran pendidikan. Bahkan kata dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani mempimpin langsung pertemuan yang membahas soal anggaran.
                                        Dalam pertemuan tersebut, dirinya ikut merapikan struktur anggaran pendidikan agar tepat sasaran dan tidak salah pemanfaatannya.
                                        "Iya sudah dua kali kami bertemu dengan Kementerian Keuangan, dipimpin langsung Menteri Keuangan. Saya mendampingi untuk merapikan struktur anggaran pendidikan, agar betul-betul tepat sasaran dan tidak salah guna. Artinya tidak salah pemanfaatannya. Mudah-mudahan tahun depan sudah dirapihkan," ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
                                        Pernyataan itu disampaikan Muhadjir menyusul sindiran Sri Mulyani yang menyebut kualitas pendidikan di yang masih rendah. Padahal anggaran sektor pendidikan sudah tinggi dibandingkan sektor lainnya.
                                        Terkait apa penyebab rendanya kualitas pendidikan, Muhadjir enggan menjelaskan secara detail. Kata dia, soal penyebab anggaran yang belum tepat sasaran itu sudah dibicarakan pada Menteri Keuangan.
                                        "Banyak itu (penyebabnya), makanya ini sedang kita bicarakan dengan Menteri Keuangan," ucap dia.
                                        Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menyindir kualitas pendidikan yang masih rendah. Padahal anggaran sektor pendidikan sudah tinggi dibandingkan sektor lainnya.
                                        Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau sebesar Rp 492 triliun pada tahun 2019.
                                        "Karena sekarang hampir 10 tahun adopsi 20 persen anggaran pendidikan APBN. Tapi hasilnya tidak sebesar di Vietnam," ujar Sri Mulyani dalam sebuah diskusi, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
                                        Sri Mulyani menjelaskan, dengan anggaran pendidikan yang begitu besar tersebut belum bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini terlihat dari pengetahuan dan keahlian sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang masih rendah.

                                        Sumber: https://www.suara.com/news/2019/08/14/134815/dikritik-menkeu-mendikbud-akui-anggaran-pendidikan-belum-tepat-sasaran
                                        Share:

                                        Arsip Blog

                                        Recent Posts